SEMESTER 1
SEL
Sel
adalah bagian-bagian yang menyusun tubuh. Sel itu mempunyai komponen
kimia yang pastinya penting-penting dan dibutuhin tubuh kita. Dalam
tubuh kita ada banyak sekali sel. Sel itu mempunyai tugas masing masing
yang berbeda-beda. Semua sel dalam tubuh kita bekerja sama untuk
membangun kualitas tubuh kita masing-masing.
Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma.
Komponen-komponen yang menyusun sel antara lain air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Berikut adalah penjelasan dari komponen-komponen di atas.
1. Air
Air di dalam tubuh kira-kira terdapat dalam konsentrasi 70% – 85%.
Zat-zat atau vitamin-vitamin yang dapat melarutkan air diantaranya adalah vitamin B dan vitamin C.
2. Elektrolit
Elektrolit merupakan salah satu yang
penting dalam sel karena memiliki beberapa unsure yang juga penting
yaitu kalium, magnesium, fosfat, bikarbonat, natrium, klorida, dan
kalsium.
3. Protein
Protein merupakan komponen kimia
penyusun sel yang jumlahnya paling banyak. Protein juga tersusun dari
beberapa unsure. Unsure-unsur tersebut adalah atom atom C, H, O, dan
N. di dalam protein megandung sekumpulan asam amino.
1 gram protein = 4,1 kalori .
Zat-zat atau vitamin yang dapat melarutkan lemak diantaranya adalah vitamin A, D, E dan vitamin K.
4. Lemak
Lemak tersusun atas atom atom C, H, dan O. di dalam lemak mengandung asam lemak dan gliserol.
1 gram lemak = 9,2 kalori
5. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas atom atom C,
H, dan O. jadi atom yang menyusun karbohidrat sama dengan atom yang
menyusun lemak. Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam :
a. Polisakarida = berfungsi sebagai
sumber energy cadangan dan merupakan komponen penyusun permukaan luar
membrane sel. Yang dimaksud polisakarida adalah tersusun atas banyak
unit. Yang termasuk polisakarida yaitu diantaranya amilum dan selulosa.
b. Disakarida = yang termasuk disakarida diantaranya maltose dan sukrosa.
c. Monosakarida = yang termasuk dalam
monosakari da diantaranya glukosa (terkandugn dalam tumbuh-tumbuhan),
fruktosa (terkandung dalam buah-buahan), dan laktosa (terkandung di
dalam susu).
- Karbohidrat yang berikatan dengan protein dinamakan glikoprotein.
- Karbohidrat yang berikatan dengan lemak dinamakan glikolipid.
- Apabila dalam tubuh terdapat kelebihan karbohidrat maka kelebihan karbohidrat tersebut akan disimpan dalam otot yang dapat disebut juga gula otot atau glikogen.
Teori-Teori tentang Sel :
1.Robert Hooke
Ruangan kosong yang berdinding.
2.Schleiden Schwan
Makhluk hidup tersusun atas sel-sel ( unit struktur makhluk hidup)
3.Felix Dujardin
Bagian yang terkecil dari sel adalah cairan sel / isi sel.
4.Johanes Purkinje
Isi sel yang hidup dinamai protoplasma.
5.Max Shlutze
Protoplasma merupakan struktur dasar kehidupan.
6.Ruddf Virchow
Setiap sel berasal dari sel sebelumnya.
7.Strasburger
Inti sel yang berasal dari inti sebelumnya melalui pembelahan sel.
8.Bernard
Inti sel mengatur seluruh aktivitas sel.
semester 2:
semester 2:
Proses Pembentukan Spermatozoa (Spermatogenesis)
Proses Pembentukan Spermatozoa (Spermatogenesis)- Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan dan pematangan spermatozoa (sel benih
pria). Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan spermatogonium menjadi
sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Sel-sel ini membelah
secara mitosis menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar,
kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang sama
besar. Spermatid adalah sebuah sel bundar dengan sejumlah besar
protoplasma dan merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid.
Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar) dan lamanya sekitar 72
hari. Proses spermatogenesis sangat bergantung pada mekanisme hormonal
tubuh.
Spermatozoa ( sperma) yang normal
memiliki kepala dan ekor, di mana kepala mengandung materi genetik DNA,
dan ekor yang merupakan alat pergerakan sperma. Sperma yang matang
memiliki kepala dengan bentuk lonjong dan datar serta memiliki ekor
bergelombang yang berguna mendorong sperma memasuki air mani. Kepala
sperma mengandung inti yang memiliki kromosom dan juga memiliki struktur
yang disebut akrosom. Akrosom mampu menembus lapisan jelly
yang mengelilingi telur dan membuahinya bila perlu. Sperma diproduksi
oleh organ yang bernama testis dalam kantung zakar. Hal ini menyebabkan
testis terasa lebih dingin dibandingkan anggota tubuh lainnya.
Pembentukan sperma berjalan lambat pada suhu normal, tapi terus-menerus
terjadi pada suhu yang lebih rendah dalam kantung zakar.
Pada tubulus seminiferus testis terdapat
sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium. Selain itu juga terdapat
sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig
yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Sel Leydig berfungsi
menghasilkan testosteron.
Spermatogonium berkembang menjadi sel
spermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan
spermatid. Spermatid berdeferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila
spermatogenesis sudah selesai, maka ABP (Androgen Binding Protein) testosteron
tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin
untuk memberi umpan balik kepada hiposis agar menghentikan sekresi FSH
dan LH.
Kemudian spermatozoa akan keluar melalui
uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. Spermatozoa
bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen
atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat
mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa. Pada laki-laki,
spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan spermatozoa dapat
terjadi setiap saat.
Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan
dan perkembangan atau diferensiasi yang rumit, tetapi bukan pembelahan
sel, yaitu mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional. Nukleus
mengecil dan menjadi kepala sperma, sedangkan sebagian besar sitoplasma
dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang memegang peranan dalam
menembus membran sel telur.
Spermatogenesis terjadi secara diklik di
semua bagian tubulus seminiferus. Di setiap satu bagian tubulus,
berbagai tahapan tersebut berlangsung secara berurutan. Pada bagian
tubulus yang berdekatan, sel cenderung berada dalam satu tahapan lebih
maju atau lebih dini. Pada manusia, perkembangan spermatogonium menjadi
sperma matang membutuhkan waktu 16 hari. Spermatogenesis dipengaruhi
oleh hormon gonadotropin, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH), dan hormon testosteron.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus.
Hal yang mengagumkan dari kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu
memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang
normal spermatozoa berkisar antara 35 – 200 juta, tetapi mungkin pada
seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut
dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh
terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55
tahun produksi spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90
tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan.
Selain usia, faktor lain yang mengurangi
kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang yang
sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini
disebabkan karena sperma belum sempat dewasa sehingga tidak dapat
membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak
pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu
diserap oleh tubuh.
1. Struktur Sperma
Sel-sel sperma memiliki struktur yang khusus.
struktur spermatozoa tersebut terlihat
mempunyai bentuk mirip seperti kecebong (anak katak yang baru menetas),
terdapat bagian kepala dan ekor, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma
memiliki struktur sebagai berikut.
1) Kepala
Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang
berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini
terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau
Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan
kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin
laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada
seorang bayi.
2) Bagian tengah
Bagian tengah mengandung mitokondria yang
berfungsi untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk
pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan
energi ini adalah fruktosa.
3) Ekor
Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau
banyak bergerak. Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga
dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian
ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.
Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone). Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipothalamus dari otak. Proses spermatogenesis juga dibantu oleh hormon testosteron.
Sperma yang sudah terbentuk di dalam testis seperti pada proses di
atas, kemudian akan disalurkan ke bagian epididimis dan kemudian ke vas
deferens, dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat dan cowperi.
Dari tempat itu kemudian dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di
dalam penis. Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa uretra juga
merupakan saluran kencing sehingga mungkin akan timbul pertanyaan,
dapatkah sperma ini keluar bersamaan air kencing? Jika hal ini terjadi
maka spermatozoa akan mati karena air kencing bersifat asam, sehingga
hal ini tidak pernah terjadi. Ada pengaturan oleh saraf-saraf uretra
untuk pembagian kedua tugas ini. Ketika seorang laki-laki dan seorang
wanita bersenggama (melakukan hubungan seksual) maka saraf akan
mengontrol katup uretra agar tidak terbuka. Bahkan, sebelum terjadi
ejakulasi, cairan basa dari kelenjar cowperi akan menetralkan sisa-sisa
air kencing yang terdapat di dalam saluran tersebut.
2. Hormon reproduksi pada pria
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Hormon-hormon tersebut adalah sebagai berikut:
1) Testosteron
Testosteron adalah hormon yang
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan seks sekunder pria seperti
pertumbuhan rambut di wajah (kumis dan jenggot), pertambahan massa otot,
dan perubahan suara. Hormon ini diproduksi di testis, yaitu di sel
Leydig. Produksinya dipengaruhi oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone),
yang dihasilkan oleh hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap
pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini berfungsi
merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio, mempengaruhi
perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta mendorong
spermatogenesis.
2) Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang sel Leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. Pada pria,
awal pubertas antara usia 13 sampai 15 tahun terjadi peningkatan tinggi
dan berat badan yang relatif cepat bersamaan dengan pertambahan lingkar
bahu dan pertambahan panjang penis dan testis. Rambut pubis dan kumis
serta jenggot mulai tumbuh. Pada masa ini, pria akan mengalami mimpi
basah.
3) Follicle Stimulating Hormone/FSH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.
Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
4) Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli
ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel Sertoli juga mensekresi suatu
protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon
ini tersedia untuk pematangan sperma.
5) Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk
mengatur metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
6) Hormon Gonadotropin
Hormon gonadotropin dihasilkan oleh
hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa
bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
animasi dan gambar sistem saraf manusia pdf |
Found at ebookbrowse.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar